Tampilkan postingan dengan label makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label makalah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Mei 2011

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI NON FORMAL KARANG TARUNA



1.            Latar Belakang masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

MOTIF MANUSIA

1.      Pengertian  Motif

·         Menurut Wiakel, 1996 (dalam DR. Nyanyu Khodijah, 2006), menyatakan Motif adalah pengerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi suaatu tujuan tertentu.
·         Menurut Aswar (dalam DR. Nyanyu Khodkijah,2006) disebutkan, bahwa Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan dalam diri seseorang yang disadari atau tidak disadari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan, yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun yang tidak disadari  unuk mencapai tujuan tertentu.

Motif merupakan salah satu aspek psikkis yang paling berpengaruh dalam tingkah laku individu. Motif diartikan sebagai suatu keadaan yang sangat kompleks dalam organisme  (individu) yang  mengarahkan perilakunya paada suatu tujuan, baik disadari atau tidak. Perilaku tersebut bertujuan untuk mendapatkan inseiatif, jadi dapat disimpulkan bahwa adanya keinginan diluar need dan drive untuk memperoleh sesuatu hal. Pengertian motif pun sangat beragam dari beberapa ahli yag membahas pokokmpersoalan ini.

Drives  didasarkan adanya dorongan untuk pemenuhan kebutuhan dasar sedangkan need lebih sering digunakan pada keinginan – keinginan kebutuhan yang dianggap kurang dalam suatu kebutuhan – kebutuhan individu. Walaupun arti sebenarnya dapat di bedakan akan tetapi penggunaan need ,drives dan motif itu sendiri sering dikaburkan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang melahirkan perilaku individu.

Motif juga diartikan sebagai yang memberikan arahan dan energi pada perilaku. Arah dan energi inilah yang sering disebut juga dengan motivasi (movere[latin], to move, motive). Jadi sangat erat kaitannya antara kedua kata tersebut. Untuk membedakan secara rinci tergantung pada penggunaan kalimat saja, contoh;
Beberapa hari ini Andi belajar dengan giat*
*Kenapa Andi belajar dengan giat? Ada apa dengannya? [ Anda bertanya motif yang membuat Andi belajar dengan keras]. Adanya dorongan achievement motive (dorongan  berprestasi) yang dimiliki oleh Andi membuat semangat belajar menjadi tinggi [motivasi Andi adalah mendaaptkan beasiswa dari sekolah]

2.                  Macam-Macam Motif
a.       Motif  tunggal, motif bergabung
Motif  kegiatan,kegiatan kita dapat merupakan motif tunggal atau motif  bergabung. Misalnya, mendengarkan Warta Berita RRI mungkin mempunyai motif yang umum,mungkin juga bermotif  lain. Contoh lain,apabila seseorang menjadi suatu perkumpulan,maka motif-motifnya biasanya bergabung.
Dengan demikian, orang yang bersangkutan, mungkin mempunyai bermacam-macam motif yang sekaligus bekerja dibalik perbuatan,menggabungkan diri dalam organisasi itu, tetapi biasanya perbutan itu terdorong dengan satu motif utama dan beberapa motif  tambahan yang mungkin, merupakan rincian,dari motif utama itu.

b.      Motif  biogenetis
Merupakan, motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai mahkluk biologis. Motif-motif  biogenetis merupakan, motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kelanjutan,kehidupannya secara biologis. Motif  biogenetis ini  bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaan, tempat manusia itu berada dan berkembang. Contoh :  lapar,haus, kebutuhan akan, kegiatan dan istirahat, mengambil nafas,buang air, dsb

c.       Motif  Sosiogenetis
Merupakan, motif-motif  yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan, kebudayaan, tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogentis tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosioal dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.  Macam motif sosiogenetis banyak sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaan  yang terdapat diantara berbagai corak kebudayaan di dunia. Contoh : keinginan untuk mendengarkan musik Chopin atau musik legong bali, keinginan untuk membaca sejarah Indonesia,keinginan untuk bermain sepak bola, dsb.

d.      Motif  Teogenetis
Motif yang berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan seperti yang  terwujud dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan,norma-norma agamanya. Sementara itu manusia memerlukan interaksi dengan Tuhanya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusaia yang berketuhanan  di dalam masyarakat yang heterogen. Contoh : keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa ,keinginan untuk merealisasikan norma-norma agamanya menurut kitab suci, dll.

Menurut WoodWorth dan Marquis, 1957 (dalam DR.Nyayu khodijah,2006), motif itu dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

§         Motif  yang berhubungan dengan kebutuhan Kejasmanian (organic needs), yaitu merpukan motif  yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau ornanisme, misalnya motif  minum,makan,kebutuhan pernafasan,seks,kebutuhan beristirahat.   

§         Motif  darurat (emergency motives), yaitu merupakan motif untuk tindakan-tindakan dengan segera karena sekitar menuntutnya, misalnya motif untuk melepaskan diri dari bahaya,motif melawan,motif untuk mengatasi rintangan-rintangan, motif untuk bersaing.

§         Motif obyektif (obyective motives) yaitu merupakan motif untuk mengadakan hubungan dengan kedaan sekitarnya, baik terhadap orang-orang atau benda-benda. Misalnya, motif eksplorasi,motif manipulasi,minat. Minat merupakan motif yang tertuju kepada sesuatu yang khusus.

Berikut ini adalah motif-motif yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi :
·         Motif informatif , yaitu segala sesuatu yang berhungan dengan hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan
·         Motif  hiburan, yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang
·         Motif  integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibat keinginan untuk memperteguh status, kredebilitas,rasa percaya diri,dll
·         Motif  integratif sosial, dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi dengan keluarga,teman,orang lain
·         Motif pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas,rasa bosan,atau ketika sedang sendiri.

3.      Peranan Motif
Pada umumnya peranan motif dalam segala tingkah laku manusia besar sekali, misalnya saat kita sedang menonton televisi di malam hari. Pada saat itu sebenarnya banyak sekali suara yang bisa kita dengar selain suara televisi. Seperti : suara serangga malam,anjing yang menyalak,detik-detik jam dinding,suara kendraan lewat dan bunyi-bunyi lainya di malam hari. Semua itu secara obyektif bisa kuta dengar melalui telinga kita tapi, ketika kita sedang menonton televisi kita tidak menafsirkan suara lain karena perhatian kita dicurahkan kepada televisi. Dalam hal ini nyata benar bahwa kita tidak hanya mendengar dengan telinga,tetapi didalamnya juga terlibat minat dan perhatian kita yang mengarahkan kita untuk fokus terhadap televisi tersebut. Singkatnya, minat dan perhatian kita ditentukan oleh motif-motif yang terdapat pada kita pada waktu itu

Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa,motif merupakan suatu dorongan dan kekutan yang berasal dari dalam diri seseorang  baik yang disadari maupun yang  tidak disadiri untuk mencapai tujuan tertentu.
Motif dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu :
·    Motif tungal,motif bergabung
·    Motif  biogenetis
·    Motif  sosiogenetis
·    Motif  teogenetis
Sedangkan menurut  Wood Wort dan Marquis, motif dibedakan menjadi, 3 yaitu :
·         Motif  yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian (organis need)
·         Motif darurat (emergenscy motives)
·         Motif obyektif (obyective motives)
Motif  memiliki peranan yang besar sekali dalam sagala tingkah laku manusia, misalnya saat sedang  menonton tv di malam hari. Minat dan perhatian kita di tentukan oleh motif-motif yang  terdapat  pada kita waktu itu.
Pertanyaan
1.      Jelasskan penertian motif menurut winkel?
2.      Jelaskan pengertian motif secara umum?
3.      Apa yang dimaksud dengan motif biogenetis dan motif sosiogenetis?
4.      Motif-motif apa saja yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi?
5.      Jelaskan tentang peranan motif?


Jawaban
1.      Motif adalah pengerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai tujuan tertentu.
2.      Motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan,yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      M otif biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kelanjutan,kehidupannya secara biologis.
Motif sosiogenetis adalah motif-motif  yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan, kebudayaan, tempat orang itu berada dan berkembang berdasarkan interaksi sosioal dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.
4.      Motif sangat mempengaruhi ketercapaian tujuan seseorang. Misalnya pada suatu waktu seseorang mempunyai motif untuk belajar, tetapi juga mempunyai motif untuk melihat film. Dengan keadaan demikian maka akan terjadi pertentangan atau konflik dalam diri orang tersebut antara motif yang satu dengan motif yang lain. Jadi,  hal tersebut dapat menimbulkan konflik motif karena ada tujuan yang ingin dicapai sekaligus secara bersamaan yang dapat menimbulkan tujuan tersebut  tidak tercapai.

“SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR “ karya Soerjono Soekanto


A. Pengantar
Lembaga kemasyarakata merupakan terjemahan angsung dari istilah social-institution. Ada yang menggunaka pranata-social, tetapi social-institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat. Koentjaraningrat mengatakan pranata sosial adalah suatau sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

PENGUKURAN SIKAP



I. Definisi Sikap
Sikap manusia, atau untuk singkatnya kita sebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Puluhan definisi dan pengertian itu pada umumnya dapat dimasukkan ke dalam salah-satu diantara tiga kerangka pemikiran.

PERKEMBANGAN AFEKTIF


·           Perkembangan Emosi
Pada umumnya dalam kehidupan seseorang dikuasai dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu oleh karena itu, mempengaruhi perilaku seseorang dan munculnya berbagai kebutuhan. Seorang individu dalam merespon sesuatu lebih banyak diarahkan oleh penalaran dan pertimbangan-pertimbangan objektif. Akan tetapi pada saat-saat tertentu dorongan emosional yang mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya. Gejala emosional seperti marah, takut, bangga, dan rasa malu, cinta, dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik.

DEFINISI ETNOGRAFI,KERANGKA KEBUDAYAAN (CULTURAL UNIVERSAL )







Ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etnografi

Disusun Oleh

RINDRA SULISTIYONO (K8409054)
P.IPS PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010

A.    Pengertian Etnografi
Pengertian etnografi tidak bisa dilepaskan dari disiplin ilmu yang ada di belakangnya yaitu antropologi. Antropologi diartikan dengan sebuah ilmu yang mempelajari tentang manusia dilihat dari sudut pandang kebudaannya (berasal dari dua kata yakni Anthropos dan logos). Dengan demikian antropologi mempelajari tingkah laku manusia, baik itu manusia jaman dahulu maupun manusia modern. Baik itu manusia di dalam masyarakat sederhana maupun dalam masyarakat kompleks. Antropologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan. Seorang antropolog melakukan riset di suatu daerah tertentu untuk kemudian menuliskannya dalam laporan ilmiah yang disebut dengan etnografi.
Secara etimologis etnografi berasal dari dua kata yakni etnos (yang berarti bangsa-bangsa) dan graphein (yang  berarti pelukisan atau penggambaran). Dengan demikian etnografi biasa diterjemahkan sebagai sebuah lukisan atau penggambaran tentang bangsa-bangsa. Sangat masuk akal kemudian apabila banyak orang kemudian mengasumsikan bahwa antropologi adalah belajar melulu tentang masyarakat primitif karena etnografi awal yang dihasilkan adalah etnografi yang dibuat oleh bangsa-bangsa Eropa yang berlayar ke Asia dan Afrika, memotret masyarakat yang dikunjunginya dan menulisnya dengan perspektif Eropa. Hasilnya tentu saja adalah sebuah gambaran tentang masyarakat Asia atau Afrika yang sangat jauh dari teknologi, tidak berpakaian, hitam, keriting dan berbagai label yang mengindikasika bahwa masyarakat yang didatangi adalah masyarakat primitif.
Sebenarnya ada banyak definisi tentang etnografi namun yang paling mudah dimengerti adalah tulisan dari The Encyclopaedia of Cultural Anthropologi terbitan Universitas Yale yang menyebutkan bahwa etnografi adalah “a writing about custom, or more generally, the description of cultures based on firsthand observation and participation in fieldwork” (Durrenberger, 1996:416). Kalimat di atas kurang lebih berarti bahwa etnografi adalah sebuah penulisan tentang adat istiadat, atau secara umum deskripsi tentang sebuah kebudayaan yang berdasarkan atas observasi yang diperoleh secara langsung oleh si peneliti dan partisipasinya dalam sebuah penelitian lapangan.

B.     Kerangka Etnografi
Prinsip Cultural Universal  dianut oleh disiplin Antropologi ketika menjelaskan persoalan kebudayaan manusia. Sejatinya tulisan etnografi adalah mendeskripsikan bagaimana kebudayaan suatu masyarakat yang diteliti sehingga pola-pola kehidupannya bisa dipahami. Bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah geografi ekologi, atau di suatu wilayah administratif tertentu yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku etnografi, biasanya dibagi ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan menurut suatu tata urut yang sudah baku. Susunan tata urut itu kita sebut saja “kerangka etnografi ”.
Cultural Universal adalah tujuh unsur kebudayaan yang biasa digunakan oleh seorang antropolog ketika menjelaskan kebudayaan manusia. Dalam sebuah etnografi biasanya ahli antropologi menggunakan tujuh unsur kebudayaan sebagai pedoman dalam menjelaskan kebudayaan manusia. Untuk memerinci unsur-unsur bagian dari suatu kebudayaan, dipakai daftar sebagai berikut yakni (1) sistem bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem ekonomi, (4) sistem organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6) kesenian, (7) sistem religi. Unsur-unsur inilah yang biasanya dideskripsikan oleh seorang antropolog tentang sebuah masyarakat tertentu menjadi tulisan etnografinya.
Meringkas kembali apa yang terurai diatas , maka sebuah karangan mengenai kebudayaan suatu suku bangsa yang disusun menurut kerangka etnografi akan terdiri bab-bab seperti yang tedaftar dibawah ini.sedangkan  tiap bab terdiri atas bagian – bagian khusus yang akan diuraikan secara mendalam dalam sub – sub bab dibawah ini .
1.      Lokasi , lingkungan alam dan Demografi.
Dalam menguraikan lokasi  atau tempat tinggal dan penyebaran suku bangsa yang menjadi pokok diskripsi etnografi perlu dijelaskan cirri – cirri geografinya ,yaitu iklim ,sifat daerah, suhu dan curah hujannya . sedangkan suatu hal yang perlu juga adalah keterangan mengenai cirri – cirri flora dan fauna didaerah yang bersangkutan.
2)      Asal mula dan sejarah suku bangsa .
Sebuah etnografi ada baiknya juga dilengkapi dengan keterangan mengenai asal mula dan sejarah suku bangsa yang menjadi pokok diskripsinya . keterangan I mengenai asal mula suku bangsa yang bersangkutan biasanya harus dicari dengan mempergunakan tulisan para ahli prehistoris yang pernah melakukan penggalian dan analisa benda benda kebudayaan prehistori yang mereka temukan didaerah sekitar lokasi penelitian ahli antropologi tadi .
3)      Bahasa
Bahasa atau pelambangan manusia yang lisan maupun yang tertulis untuk berkomunikasi satu dengan yang lain ,dalam sebuah karangan etnografi , memberi diskripsi tentang ciri – cirri  terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan , beserta variasi – variasi dari bahasa itu .
4)      System Teknologi
Teknologi atau cara – cara memproduksi ,memakai dan memelihara segala peralatan hidup dari suku bangsa dalam karangan etnografi ,cukup membatasi diri terhadap teknologi yang tradisional yaitu teknologi dari peralatan hidupnya yang tidak atau hanya secara terbatas dipengarui oleh teknologi yang berasal dari kebudayaan ero-amerika atau kebudayaan “ barat “.
5)      Sistem mata pencarian
Perhatian para ahli antropologi terhadap berbagai macam system mata pencarian atau system ekonomi hanya terbatas kepada system – system yang bersifat tradisional saja ,terutama dalam rangka perhatian mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berbagai system tersebut adalah (1) berburu dan meramu (2) beternak (3) bercocok tanam diladang (4) menangkap ikan (5) bercocok tanam menetap dengan irigasi .
6)      Organisasi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat diorganisasi atau diatur oleh adat istiadat dan aturan – aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungan mana ia hidup dan bergaul dari hari ke hari.
           

7)      Sistem Pengetahuan
Dalam suatu etnografi biasanya ada berbagai bahan keterangan mengenai system pengetahuan dalam kebudayaan suku bangsa yang bersangkutan . bahan itu biasanya yang meliputi pengetahuan mengenai teknologi ,seringkali juga ada mengenai pengetahuan yang menyolok dan dianggap aneh oleh pengarangnya . seperti kepandaian suku bangsa negrito didaerah sungai konggo diafrika tengah untuk mengolah dan memasak bisa panah yang mujarab .
8)      Sistem Religi
Sejak lama , ketika ilmu antropologi belum ada dan hanya merupankan suatu himpunan  tulisan mengenai adapt istiadat yang aneh – aneh dari suku – suku bangsa luar eropa , religi telah menjadi suatu pokok penting dalam buku para pengarang tulisan – tulisan etnografi mengenai suku – suku bangsa itu . kemudian ,waktu bahan etnografi tersebut digunakan secara luas oleh dunia ilmiah ,perhatian terhadap upacara keagamaan itu sangat besar . sebenarnya ada 2 hal yang menyebabkan perhatian besar itu ,yaitu :
·               Upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan unsure kebudayaan yang tampak paling lahir.
·               Bahan etnografi mengenal upacara keagamaan diperlukan untuk menyusun teori – teori asal mula religi.
9)      Kesenian
Perhatian terhadap kesenian , atau segala ekspresi hasrat manusia akan keindahan , dalam kebudayaan suku – suku bangsa diluar eropa , mula – mula bersifat diskriptif. Para pengarang etnografi masa akhir abad kee–19 dan permulaan abad ke-20 dalam karangan – karangan mereka sering memuat suatu diskripsi mengenai benda benda hasil seni .antara lain seni rupa , seni musik , seni tari dan drama.




  1. Contoh kasus , suatu suku bangsa dengan cultural universalnya.

 Suku Bugis
            ( Sumber :www.wikipedia.com )
Ø      Lokasi , lingkungan alam dan Demografi
Suku Bugis merupakan penduduk asli Sulawesi Selatan. Di samping suku asli, orang-orang Melayu dan Minangkabau yang merantau dari Sumatera ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di kerajaan Gowa, juga dikategorikan sebagai orang Bugis. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, populasi orang Bugis sebanyak 6 juta jiwa. Kini suku Bugis menyebar pula di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, bahkan hingga manca negara. Bugis merupakan salah satu suku yang taat dalam mengamalkan ajaran Islam.
Ø      Asal mula dan sejarah suku bangsa .
Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan.Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk suku Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan).,
Ø      Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh orang bugis adalah Bugis, Indonesia, dan Melayu
Ø      System Teknologi  , Sistem Pengetahuan Dan Mata Pencarian
Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. transportasiKarena wilayayahnya merupakan dataran Rendah dan pesisir , maka tenologi yang berkembang disana adalah pelayaran kapal dan perahu (sarana menangkap ikan , perdagangan dan Mata pencaharian lain yang birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
Ø      Organisasi Sosial
   Para raja-raja di Nusantara bersepakat membubarkan kerajaan mereka dan melebur dalam wadah NKRI. Pada tahun 1950-1960an, Indonesia khususnya Sulawesi Selatan disibukkan dengan pemberontakan. Pemberontakan ini mengakibatkan banyak orang Bugis meninggalkan kampung halamannya. Pada zaman Orde Baru, budaya periferi seperti budaya di Sulawesi benar-benar dipinggirkan sehingga semakin terkikis. Sekarang generasi muda Bugis-Makassar adalah generasi yang lebih banyak mengkonsumsi budaya material sebagai akibat modernisasi, kehilangan jati diri akibat pendidikan pola Orde Baru yang meminggirkan budaya mereka. Seiring dengan arus reformasi, munculah wacana pemekaran. Daerah Mandar membentuk propinsi baru yaitu Sulawesi Barat. Kabupaten Luwu terpecah tiga daerah tingkat dua. Sementara banyak kecamatan dan desa/kelurahan juga dimekarkan. Namun sayangnya tanah tidak bertambah luas, malah semakin sempit akibat bertambahnya populasi dan transmigrasi. Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.
Ø      Sistem Religi
      Agama yang dianut oleh orang suku bugis adalah islam . Pada awal abad ke-17, datang penyiar agama Islam dari Minangkabau atas perintah Sultan Iskandar Muda dari Aceh. Mereka adalah Abdul Makmur (Datuk ri Bandang) yang mengislamkan Gowa dan Tallo, Suleiman (Datuk Patimang) menyebarkan Islam di Luwu, dan Nurdin Ariyani (Datuk ri Tiro) yang menyiarkan Islam di Bulukumba.
Ø      Kesenian
      Tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan Buton.


DIFUSI ,INOVASI DAN PERUBAHAN SOSIAL Warung Makan Free Hotspot











Disusun Oleh
Rindra Sulistiyono (K8409054)

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi Positisivitik

P.IPS PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010



I.      PENDAHULUAN
Seringkali perkembangan teknologi yang begitu maju pesat menjadi sangat digemari oleh banyak orang . Perubahan teknologi menuntut kita untuk pandai – pandai dalam beradaptasi karena jika tidak ,kita akan terjebak  dalam perubahan sosial tersebut dan kita pun akan senantiasa tertinggal. Salah satu inovasi dari semakin canggihnya teknologi adalah internet . melalui internet kita bisa sharing maupun mencari informasi yang seluas – luasnya .Dahulunya fasilitas internet hanya sering dijumpai pada warung internet ( warnet ) . kini muncul istilah baru dalam dunia teknologi  global yaitu wi-fi hotspot . Hotspot merujuk pada tempat-tempat tertentu (biasanya tempat umum) yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi Wireless LAN, seperti pada perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret Stewart sewaktu konferensi Networld dan Interop, di San Fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki di lokasi-okasi hotspot ini tersedia, tentunya perangkat komputer/laptop/HP/PDA tersebut harus memiliki teknologi wi-fi , tidak hanya terpaku pada warnet saja.Pada umumnya peralatah wifi hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11 g) dalam jarak hingga 100 meter. Perkembangan dan semakin canggihnya  teknologi memang sangat  di harapkan, dan tentunya mempelajari perubahan sosial ini serta  system pengelolaannya  akan mampu dapat mengarahkan terjadinya  perubahan social kearah tujuan yang akan di capai secara efektif.



II.     PENGERTIAN DIFUSI INOVASI

1.            Pengertian Difusi inovasi

Menurut Rogers (1983  :11) "an Innovation is an idea, Practice, or object that  is perceived as new by an individual or other unit of adoption", Bahwa inovasi merupakan suatu ide praktis, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lainnya. Sedang pengertian difusi menurut Rogers (1983:5) adalah "Diffusion is the process \by which an innovation is communicated through certain channols over time among the member of a social  systems  : jadi  difusi  adalah  merupakan  proses  dimana motivasi  tersebar atau di komunikasikan dalam waktu tertentu kepada  anggota system sosial. Menurut  Ibrahim  (1988:  59)  difusi  ialah  proses  komunikasi  inovasi  antar  warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.  Komunikasi  dalam  arti  definisi  ini  di  tekankan  dalam  arti;  terjadinya  saling  tukar informasi  antar  individu  baik  secara  memusat  (konvergen)  maupun  memencar  (divergen), yang  berlangsung  secara  spontan.  Dengana  adanya  komunikasi  ini  akan  terjadi  kesamaan pendapat antar warga masyarakat tentang inovasi.  Penyebaran  unsur-unsur  baru ini  dapat dilakukan sacara  sengaja dengan  maksud agar penerima berubah pengetahuan  sikapnya  untuk menerapkan motivasi  yang  telah diterimanya dan diharapkan dapat memberdayakan dirinya sendiri.  Proses  difusi  inovasi  didasarkan  atas  adanya  proses  komunikasi, salah satudampak yang diharapkan dari proses difusi inotivasi yang disebarkan adalah terbentuknya sikap masyarakat untuk menerapkan pengetahuan baru. Suatu  inovasi  yang  terjadi  pada  diri  individu  atau  kelompok  masyarakat akan  mengacu  pada  suatu  perubahan  yang  berpengaruh  kepada  pengenalan, menaruh  minat,  persuasi,  keputusan  dan  tindakan  serta  pelaksanaan sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi. Suatu inovasi yang ditunda pengirimannya disebut perubahan struktur, tapi jika individu mau mengadopsi dan  langsung  mempraktekkannya  berarti  telah mengalami perubahan fungsi. Perubahan fungsi disini berarti dari yang tidak tahu menjadi  tahu, sehingga   mereka bisa memanfaat hal- hal baru yang individu terima tersebut.


2.      Sifat Difusi Inovasi

Menurut  Rogers  (1983:211)  mengemukakan  ada  5  karakteristik  inovasi yaitu;  1)  Relative  advantage,  yaitu  keuntungan  relatif.2)  Kompatibilitas;  3) Kompleksitats; 4)Trialabilitas; 5) ObservabiIitas. Keuntungan Relatif ; yaitu apakah cara-cara  atau gagasan baru ini  memberikan kuntungan relatit bagi penerimanya.
Keserasian yaitu, apakah  inovasi yang  akan diberikan itu serasi dengan nilai-nilai yang berlaku, sistem kepercayaan, gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan, serta adatistiadat yang berlaku.
Kerumitan  yaitu  apakah  inovasi  tersebut  mempunyai  kerumitan  yang  dapat dipahami  oleh  mereka,  dapat dicobakan dalam skala  kecil  dan menyeluruh. Dapat dilihat atau diobservasikan  artinya  suatu  motivasi  dapat  disaksikan  dengan  mata, dapat diamati langsung hasilnya, sehingga orang akan lebih mudah menerimanya.


3.   Elemen difusi inovasi.
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:

a.Inovasi
Inovasi   (Ibrahim :  60) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati  sebagai suatu  ide baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai  tujuan tertentu.baru disini diartikan mengandung ketidak tentuan, artinya sesuatu yang mengandungberbagai alternatif. 
Sesuatu yang tidak tentu masih terbuka berbagai kemungkinan bagi orang yang mengamatinya,  baik  mengenai  arti,  bentuk, manfaat, dansebagainya. Dengan adanya  informasi  tersebut  berrati mengurang ketidaktentuan tersebut.Misalnya , inovasi komputer, maka orang yang mengamati  komputer sebagai sesuatu yang   baru, berarti komputerbagi  orang itu masih serba tidak  tentu. Bagi orang itu mendapat informasi  tentang  komputer sangat  penting  utnuk mengurangi ketidaktahuannya tentang benda baru tersebut.


b. Komunikasi dengan saluran tertentu.

Sebagaimana  yang kita ketahui bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi, dan  komunikasi berfungsi untuk menyampaikan informasi, dan bisa juga sebagai hiburan dan bahkan bisa sebagai pengendali tingkah laku. (Ahmad Mubarok: 1999:21.)
Komunikasi dalam pembicaraan difusi inovasi ini,  diartikan sebagai proses pertukaran informasi  antar  anggota sistem  sosial (warga masyarakat)  sehingga  terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain.  (Ibrahim, 1988: 61). Difusi adalah salah  satu tipe komunikasi  yang menggunakan hal yang baru sebagai bahan informasi, inti dari  pengertian difusi ialah terjadinya  komunikasi (pertukran informasi)  tentang sesuatu  hal yang baru (inovasi).
Saluran komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seorang ke orang lain.misalnya saluran media massa seperti radio, televisi, surat kabar,  dan sebagainya. Media  massa di  gunakan umtuk meyampaiakan informasi kepada audiens dengan maksud agar audiensmengetahui dan menyadari adanya inovasi

c.    Waktu

Menurut  Ibrahim (1988 :62)  waktu  adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena  waktu  merupakan aspek  utama  dalam  proses komunikasi. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi ada tiga  hal sebagai berikut;(1)  proses keputusan inovasi.  (2)  kepekaan seseorang terhadap inovasi.  (3)  kecepatan seseorang menerima  inovasi.
Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui  inovasi pertama  kali sampai ia  memutuskan untuk menerima dan menolak  inovasi.  Ada lima  langkah dalam proses keputusan inovasi  yaitu ; (a) pengetahuan tentang inovasi.(b) bujukan atau himbauan (c)  penetapan atau keputusan(d) penerapan (implementasi).  Kepekaan seseorang terhadap inovasi tidak sama, ada yang dahulu ada yang kemudian.  Yang menerima inovasi lebih dahulu akan lebih peka  terhadap  inovasi di  bandingkan dengan yang menerima inovasi lebih akhir.  Kecepatan penerimaan inovasi ialah kecepatan relatif  di  terimanya  inovasi oleh warga masyarakat. Apabila sejumlah masyarakat menerima inovasi,  dan di  buat  diagram frekuensi komulatif berdasarkan waktu, maka hasilnya akan berupa kurva yang berbentuk S.(Ibrahim 1988:63)

d. Sistem Sosial

Sistem  sosial ialah hubungan (interaksi)  antar  individu atau unit dengan bekerja sama  untuk memecahkan masalah guna  mencapai  tujuan tertentu. Anggota sistem  sosial dapat individu, kelompok- kelompok informal, organisasi dan sub sistem yang lain.   Semua  anggota sistem  sosial bekerjasama untuk memecahkan  masalah guna mencapai tujuan bersama. Dengan demikian maka  sistem  sosial merupakan ikatan bagi  anggotanya  dalam melakukan kegiatan artinya  antar  anggota tentu  saling pengertian  dan hubungan timbal balik.   



III.    PROSES DIFUSI INOVASI WARUNG MAKAN FREE  HOTSPOT


1.      Warung makan “ Adem Ayem ” free hotspot

Kreativitas orang Madiun  memang tidak ada matinya. Tepatnya di kecamatan dolopo , Untuk menarik   dan meningkatkan kenyamanan pengunjung , warung makan disulap menjadi tempat nongkrong yang asyik, karena dilengkapi fasilitas hotspot (Wi-fi) gratis.Dengan adanya fasilitas itu para pengunjung  bisa lebih lama menikmatin hidangan di tempat itu. Itu tentunya adalah target utama yang diberikan penyedia(penjual) kepada konsumen.
"Saatnya warung makan bisa multifungsi “ Tutur  Mas bowo pemilik warung makan “Adem Ayem”pada saat saya wawancarai ,Sabtu( 22/10 ) .Warung Makan  Tidak hanya dengan fungsi penjual makanan saja , melainkan juga bisa menjadi tempat warga setempat untuk santai-santai, belajar, dan berbagi informasi. Dari Wawancara dengan Mas Bowo saya memperoleh beberapa informasi mengenai strategi  pengembangan warung makan yang telah ia dirikan sekitar 2 tahun yang lalu .
Ya, nama lengkapnya Wahyu Wibowo sebenarnya. “Ide ini diambil dari teman-teman saya yang kebetulan berbisnis sama dengan saya,”katanya dengan ramah  khas orang Madiunnya. Saat saya berkunjung ke sana bersama teman  saya pagi hari  , warung makan  ini masih terlihat sepi ternyata. Biasanya, kembali Mas Bowo memberi tahu, “ setiap pagi dan malam baru rame mas para pengunjungnya”, dan rata-rata yang sering menggunakan free hotspot ini adalah remaja – remaja SMP , SMA hingga Mahasiswa rupanya. Sebab, daerah tempat warung ini berada adalah daerah tinggal anak-anak  sekolah dan kuliah. Kemudian saya bertanya tentang berapa keuntungan yang ia peroleh dengan adanya system hospot ini. Pada mulanya masyarakat belum mengenal tentang fasilitas hospot ini sehingga pengunjung warung makan ini masih belum ada peningkatan malah merugi akibat pemasukan yang diterima tidak sebanding dengan pengeluaran biaya untuk memasang hospot. “ namanya juga usaha mas pasti juga ada pasang surutnya” ujar Mas Bowo . tetapi setelah melakukan beberapa evaluasi  , Mas Bowo  berhasil mengenalkan inovasinya pada masyarakat dengan cara membuat poster – poster , selebaran serta umbul – umbul tentang promo – promo dan fasilitas yang disediakan oleh warung makannya . Hasilnya pun menggembirakan belum ada satu minggu setelah membuat berbagai macam selebaran ,warung makan ijo lumut Mas  Bowo mulai dipadati oleh pengunjung yang kebanyakan adalah pelajar pemasukan pun mulai bertambah . inovasi inipun mulai ditiru oleh sebagian warung makan disekitar nya .
2.      Analisis Dan Kesimpulan
Ø      inovasi diatas menyebabkan perubahan social yang dikategorikan sebagai perubahan kontak selektif karena anggota sitem social terbuka pada pengaruh luar dan menerima ide baru berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan sendiri . Mas Bowo berhasil mengadopsi dan menerapkan inovasi warung makan dengan fasilitas hotspot yang ia temukan dari teman – temannya yang berbisnis dibidang yang sama dengannya.
Ø      Saluran komunikasi yang digunakan dalam proses difusi inovasi warung hotspot ini adalah media cetak yang berupa selebaran-  selebaran , poster serta  umbul – umbul .
Ø      Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui  inovasi pertama  kali sampai ia  memutuskan untuk menerima dan menolak  inovasi. langkah dalam proses keputusan inovasi  ini yaitu ; pengetahuan  anggota social tentang inovasi . Mas Bowo melihat inovasi yang dikembangkan oleh teman – temanya dan dengan mempertimbangkan keuntungn yang ia peroleh lalu ia menerima dan menerapkan inovasi tersebut.
Ø       Karakteristik  inovasi ini yaitu;  1)  Relative  advantage,  yaitu  keuntungan  relatif. Karena dengan adanya inovasi ini dapat memberikan kuntungan relatit bagi penerimanya baik pemilik warung makan maupun pengunjungnya.
Ø      Keserasian, karena inovasi ini serasi dengan nilai-nilai yang berlaku,
Ø      inovasi  tersebut  mempunyai  kerumitan  yang  dapat dipahami  oleh  kalangan tertentu , orang yang mengerti cara penggunakan wi-fi hotpotlah ( memiliki laptop yang mendukung )yang bisa menggunakan fasilitas yang disediakan oleh warung makan hotspot ini.
Ø      Dengan demikian inovasi hotpot ini dapat dikategorikan sebagai suatu difusi inovasil yang berhasil Karena dapat diterima oleh masyarakat dan masyarakatpun bisa merasakan manfaatnya

Daftar Pustaka
www.wikipedia.com “hotspot” .diakses tanggal 23 mei 2010
www.google.com “teori difusi inovasi . diakses tanggal 23 mei 2010