Tampilkan postingan dengan label Sejarah Teori Kritis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Teori Kritis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Juni 2012

Fenomena Merek Dikalangan Mahasiswa




Apa merek baju yang Anda pakai? Levi's, Ralph Laurent, Cerruti, Calvin Klein, atau bikinan lokal tapi bermerek asing seperti LEA atau Van Hausen. Baju memang tidak sekadar penutup tubuh. Mungkin zaman dulu, iya. Kala itu, baju hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, itu juga kalau dibutuhkan. Tidak selalu. Dan sampai kini pun, masih ada daerah di pedalaman di Jambi, Kalimantan, dan Papua, yang tidak memakai baju. Kecenderungan yang umum sekarang, terutama di kota besar layaknya ibukota seperti Jakarta maupun Solo , fungsi baju jauh dari sekadar penutup tubuh, tetapi sudah menjadi simbol, sebuah simbol status sosial. Orang-orang kaya biasanya memilih baju-baju bermerek untuk menunjukkan status kemampuannya. Orang-orang yang perekonomiannya sedang, bahkan yang mepet, kadang ingin juga tampil keren dengan baju merek terkenal. Tak heran kalau kemudian pemalsuan menjamur. Maklum, mereka yang sedang-sedang saja itu hanya sanggup beli yang palsu. Kalaupun yang asli, lari ke sisa ekspor.

Minggu, 27 Mei 2012

Teori Kritis dan Sejarah


Mazhab Frankfurt atau Mazhab Teori Kritis yang sudah mulai lazim dikenal di kalangan akademis, sesungguhnya adalah mazhab pemikiran di Jerman yang muncul sekitar 1923. Disebut Mazhab Frankfurt, karena pada awalnya mazhab ini berasal dari Universitas FrankfurtInstitut fur Socialforchung (Institut Penelitian Sosial) yang merupakan jurusan resmi di universitas tersebut.oleh sebuah lembaga yang bernama
Mark Horkheimer adalah filsuf generasi pertama dari Mazhab Frankfurt. Ia bahkan sempat menjabat sebagai Direktur Institut fur Socialforchung. Walaupun Horkheimer bukan pemikir paling cemerlang dari mazhab ini, tapi lewat Horkheimerlah, Mazhab Frankfurt memiliki justifikasi untuk menjadi mazhab tersendiri dalam ilmu pengetahuan.