Satu Hujan Dua Perasaan

Posted by Rindra Sulistiyono on Februari 15, 2013
Handphone bergetar,.. sebuah pesan singkat pun diterima. "Wah masih keluar makan ini lagian kan juga masih ujan  apa ngga besok aja ngambilnya," balasku. "Tapi ini aku udah nyampe lho" balasnya. Akupun bergegas pulang berjalan  dibawah rintik hujan yang dingin. Ngga biasa sih aku begitu semangatnya menerjang hujan padahal hari sudah larut. Tiduran lebih enak dari pada harus susah payah nglakuin pekerjaan yang merepotkan. Yaa hari ini mungkin ada yang beda.
Sore tadi juga ngga sama dengan sore-sore hari kemarin. Persoalan keuangan membuatku mengerutkan kening. Bagaimana tidak tho, semua strategi ekonomi dari pelajaran SMP  sampai Perkuliahan telah habis diaplikasikan untuk sekedar mendapatkan sebuah kenyang. Bibir sudah teramat kram untuk menyusun percakapan tentang utang piutang dengan seorang teman. Tiba juga saatnya mensugesti pikiran bahwa rasa lapar itu ngga ada. Lapar itu kenyang, merasakan lapar berarti menikmati sebuah kenyang . Karena rasa adalah cara pandang. Bagi laki-laki jangan sering menggunakan perasaan karena perasaan itu bawaan keadaan. Mending pakai  hati karena hati biasanya lebih jujur dan dalam.  "ahhh hidup   begitu sepele  kalau urusannya cuman makan". #eh, tanpa makan hidup juga ngga ada gregetnya lho *prihatin sama diri sendiri*
Tapi Tuhan itu maha Keren, Melihat mahlukNya sedang kelaparan, dengan cekatan Ia utus langsung Malaikat. Banyak orang yang menganggap malaikat adalah tentang sesuatu yang berbau gaib. Tapi tidaklah semua anggapan itu benar. Sore ini ada malaikat berparas manusia datang membawakan nasi kotak, roti dan softdrink untuk para mahluk Tuhan yang sedang kelaparan itu.... Semua mahluk Tuhan begitu bergembiranya sampai2 tak melihat sang malaikat pembawa nasi kotak itu pergi... Ntah tadi itu manusia atau malaikat beneran, yang pasti para Mahluk Tuhan berterimakasih atas Nasi kotaknya yang begitu membahagiakan dan mengenyangkan. Terimakasi Malaikat semoga kebaikanmu dibalas Oleh Tuhan. :)

Okey akhirnya sampai juga di depan kos. Hujan yang aku kira cuman grimis ternyata begitu deras. Dia yang aku kira cuman sendiri ternyata bersama seseorang.Ntah itu malaikat atau manusia. Bajuku basah kuyup diguyur Hujan yang dingin. "Eh Ini  pesanannya" | berapa abisnya?"| 15rb aja | . oke makasi ya  | sama2 :)

Angin Tambah kencang.
Udara juga semakin dingin.
Bulu kuduk merinding.
Tapi entah kenapa ada sesuatu yang gerah di lubuk hati.
Ya ya ya kegembiraan dan kedukaan dalam satu hari
Bener,... mungkin hari ini memang berbeda,. .. :)